Semarang, 14 Oktober 2024 - Politeknik Negeri Semarang (Polines) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penyusunan Grand Design Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tahun 2024-2029. Acara ini bertujuan untuk merumuskan arah kebijakan dan strategi dalam pengembangan teknologi yang terintegrasi dan mendukung visi Polines dalam bidang teknologi.
Acara FGD tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 12 Oktober 2024, bertempat di bolroom hotel Cordova Semarang. Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan Polines yang diwaliki oleh Wakil Direktur IV (bidang Kerja sama, hubungan masyarat, dan sistem informasi), akademisi, tim teknologi informasi, serta perwakilan tenaga kependidikan. Partisipasi berbagai pihak ini penting untuk menyatukan berbagai sudut pandang dan kebutuhan dalam menciptakan ekosistem TIK yang komprehensif.
Pentingnya Grand Design TIK untuk Mewujudkan Kampus Digital
Wakil Direktur IV Polines, Dianita Ratna K., S.T., M.T. menyampaikan bahwa penyusunan Grand Design TIK merupakan langkah strategis untuk menjawab kebutuhan era digital yang kian berkembang pesat. "Polines perlu memiliki peta jalan TIK yang jelas agar dapat bersaing secara global dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan," ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa grand design ini akan menjadi panduan utama dalam pengembangan TIK Polines dalam jangka panjang, mencakup peningkatan infrastruktur, pemanfaatan teknologi pembelajaran daring, serta penguatan keamanan data.
Tahapan Penyusunan dan Tujuan FGD
Dalam kegiatan FGD, peserta berdiskusi mengenai beberapa topik utama, seperti infrastruktur jaringan, sistem informasi terintegrasi, keamanan siber, pengembangan sumber daya manusia dalam bidang TIK, dan pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran. Tim penyusun grand design juga mempresentasikan hasil survei dan analisis awal yang telah dilakukan sebagai bahan pertimbangan diskusi.
Kepala Unit Penunjang Akademik Teknologi Informasi (UPA TIK) Polines, Helmy, S.T., M.T menjelaskan bahwa diskusi ini bertujuan untuk merumuskan rekomendasi serta prioritas pengembangan TIK dalam kurun waktu lima tahun ke depan. "Kami ingin memastikan bahwa teknologi yang dikembangkan benar-benar menjawab kebutuhan pengguna, baik mahasiswa, dosen, maupun tenaga kependidikan," ujar Budi.
Partisipasi dan Saran dari Berbagai Pihak
Dalam diskusi ini, para peserta memberikan berbagai masukan yang konstruktif, seperti kebutuhan akan aplikasi kampus yang lebih responsif, peningkatan akses Wi-Fi di seluruh area kampus, hingga sistem keamanan yang lebih kuat untuk data akademik dan pribadi mahasiswa.
Mahasiswa yang hadir turut menyuarakan aspirasi mereka. Salah satu perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa, Siti Nurhaliza, mengungkapkan bahwa mereka berharap adanya kemudahan akses informasi akademik yang lebih terpusat dan cepat. "Kami ingin sistem akademik yang lebih user-friendly dan terintegrasi, serta kemudahan akses ke layanan digital lainnya," ujarnya.
Langkah Selanjutnya dalam Penyusunan Grand Design
Hasil FGD ini akan menjadi dasar untuk menyusun draft final Grand Design TIK Polines, yang nantinya akan dibahas lebih lanjut dalam forum akademik sebelum diterapkan. Diharapkan, dengan adanya grand design ini, Polines dapat meningkatkan mutu layanan akademik dan non-akademik berbasis digital serta memberikan dampak positif bagi civitas akademika.
Dengan komitmen penuh dan dukungan dari seluruh elemen kampus, Polines optimis dapat mewujudkan ekosistem kampus yang modern, efisien, dan inklusif sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi masa kini.